Jakarta, Saya seorang PNS Pemda DKI Jakarta (Guru SMP)
dengan pendapatan sekitar Rp 6,5 jt per bulan. Umur saya47 tahun, dan
istri saya tidak bekerja atau ibu rumah tangga, anak satu orang berumur
8 tahun (kelas II SD).
Sebagai nasabah Bank DKI dan gaji
dibayarkan melalui bank DKI, saya diberikan kemudahan untuk mengambil
kredit di bank tersebut dengan bunga pinjaman sekitar 10 persen per
tahun.
Saya berencana mengambil kredit dari bank tersebut Rp. 50
juta untuk masa pengembalian 4 tahun. Dana tersebut akan saya
investasikan ke produk Reksadana Saham untuk jangka 5-10 tahun, yaitu
untuk persiapan dana pendidikan anak saya di SMA dan PT kelak. Pada
saat ini saya telah menginvestasikan dana yang saya miliki ke reksadana
saham dengan tujuan untuk pertumbuhan aset.
Pertanyan :
Apakah perencanaan keuangan yang saya buat tersebut tepat atau positif?.
Jawab :
Bapak Ngatiman, saya sangat senang bahwa Bapak sudah punya kepedulian untuk mempersiapkan dana pendidikan untuk putra Bapak.
Sebelum
kita membahas permasalahan Bapak, ada 2 hal perlu diperhatikan. Yang
pertama sumber pendanaan dan 'kendaraan' untuk pengakumulasian dana.
Untuk
sumber pendanaan, seperti yang dijelaskan di atas, Bapak menggunakan
dana pinjaman dari Bank untuk persiapan dana ini. Sedangkan 'kendaraan'
yang dipakai adalah reksadana saham. Dari perhitungan yang dilakukan,
cicilan per bulan yang perlu dibayarkan setiap bulan adalah sekitar Rp.
1,5 juta.
Untuk mekanisme yang Bapak pikirkan di atas, perlu
dilihat bahwa pengenaan bunga untuk kredit adalah tetap selama 4 tahun
sebesar 10%, sedangkan hasil investasi pada reksadana saham bergerak
dinamis sesuai dengan perkembangan pasar. Juga perlu diperhatikan
adanya dana awal untuk pengambilan kredit ini, seperti biaya
administrasi, biaya notaris dan lain sebagainya.
Demikian pula
untuk reksadana saham yang akan dipakai sebagai tempat pengakumulasian
dana, ada initial fee yang harus dibayarkan di awal, dan withdrawal fee
saat kita menarik sebagian dana dari account reksadana kita. Jadi Bapak
tidak disarankan untuk melakukan hal ini untuk mempersiapkan dana
pendidikan ini.
Ada saran untuk menyisihkan dana dari pendapatan
setiap bulannya untuk dana pendidikan. Besar dana yang disisihkan
tergantung dengan target dana pendidikan yang akan disiapkan, kapan
dana ini akan dipakai dan 'kendaraan' investasi yang akan dipakai.
Selamat berhitung.
Joannes Widjajanto-Shildt Financial Planning
www.detikportal.com